Kamis, 19 Desember 2013
Sabtu, 19 Oktober 2013
ARTIKEL BAHASA SEBAGAI ALAT PEMERSATU & SUMPAH PEMUDA (BAHASA IND 1)
==BAHASA
SEBAGAI ALAT PEMERSATU==
Suatu bangsa atau suatu
kelompok ataupun dan perkumpulan pasti
memiliki suatu cara untuk berkomunikasi. Entah itu dengan mengadakan rapat,
pertemuan, dan lain lain. Semua itu mempunyai satu tujuan, yakni untuk menyatukan
pendapat, menyatukan pemikiran, dan juga membuat seluruh individu yang terlibat
di dalamnya menjalin suatu komunikasiyangbaik.
Akan tetapi dibalik itu, ada
SATU hal penting yang menjadi inti dari semua hal yang disebutkan di
atas. Hal penting tersebut adalah Bahasa. Ya benar sekali bahwa siapapun tidak
bisa melakukan kegiatan kegiatan tersebut tanpa bahasa. Bahasa merupakan alat
komunikasi yang harus berada di dalam suatu komunikasi apapun. Bahasalah yang
membuat kita bisa membaca tulisan saya
ini, dan bahasa pula lah yang membuat kita bergaul karib dengan orang lain.
Kita mungkin mendapatkan udara untuk bernafas dan tetap hidup tanpa bahasa,
tetapi apakah kita bisa mendapatkan
secangkir minuman tanpa bahasa? Apakah kita
bisa mendapatkan sepotong kecil makanan tanpa bahasa? Dan bagaimana
caranya kita berkomunikasi dengan pencipta kita tanpa bahasa?
Terlebih bahasa adalah
hal yang terbaik dalam menunjukkan identitas kultur suatu bangsa. Bahasa
Indonesia, simbol kesatuan bangsa, pengikat tali persaudaraan bangsa, dan
pemersatu di antara keanekaragman bangsa. Bahasa Indonesia, tanda persatuan
bangsa dari sabang sampai merauke wujud keseragaman bangsa yang selalu di
hormati, dihargai, dan dihayati keberadaannya.
Asal mula bahasa
Indonesia diambil dari bahasa melayu , karena bahasa Melayu memiliki
kekuatan untuk merangkul kepentingan bersama sehingga untuk dipakai di
Nusantara. persebarannya juga luas karena bahasa Melayu dihidupi oleh para
pelaut pengembara dan saudagar yang merantau ke mana-mana. Bahasa itu adalah
bahasa perhubungan yang berabad-abad tumbuh di kalangan penduduk Asia Selatan
selain itu bahasa melayu merupakan bahasa yang mudah dipelajari.
Bahasa Indonesia adalah
harta bangsa, yang akan selalu dijaga keberadaannya. Lantas masihkah kita akan
terus peduli untuk menjaga harta bangsa ini ditengah maraknya hembusan gairah
mempelajari bahasa asing di zaman modernisasi ini, penyerapan budaya asing
sangat mudah terserap, dengan demikian maka perlu adanya penyaringan terhadap
budaya asing yang akan dianggap sebagai nilai yang pantas atau tidak pantas
bagi bangsa Indonesia.
Di Indonesia, terdapat
banyak sekali bahasa. Hal itu dikarenakan banyak sekali suku dan adat istiadat
di berbagai pulau di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini. Namun bagaimana mungkin
seluruh suku itu berkomunikasi satu sama lain dengan menggunakan bahasa yang
berbeda? Mungkin mereka akan saling memaki satu sama lain dan ironisnya mereka
pun tidak mengetahui bahwa mereka sedang dimaki- maki,
disebabkan bahasa yang
tidak mereka mengerti.
Dan pada saat itulah bahasa Indonesia memainkan perannya.
Ø Bahasa
Indonesia dapat membuat mereka berkomunikasi satu sama lain,
Ø Bahasa
Indonesia bisa membuat mereka menyampaikan pikiran mereka satu sama lain,
Ø bahasa Indonesia bisa mempersatukan mereka
sebagai bangsa yang satu, yaitu bangsaIndonesia.
Terlepas dari itu semua, bahasa memang berguna
sebagai alat pemersatu. Misal dalam suatu peperangan, di film-film banyak
sekali terlihat di saat prajurit prajurit sedang mengalami ketakutan menjelang
perang dan hati mereka menjadi gelisah karena keresahan mereka. Di saat seperti
itu, pemimpin perang tersebut pastilah akan meneriaki kata kata penyemangat
untuk mereka dan seketika semangat berperang mereka menjadi berapi-api.
Oleh karena itu, suatu bahasa adalah hal yang sangat
vital untuk mempersatukan individu individu ke dalam suatu kelompok. Bahasa
adalah pemersatu, dan persatuan ada karena bahasa. Bahasa sebagai alat
komunikasi manusia, berfungsi untuk memudahkan manusia dalam berinteraksi. Indonesia
adalah negara kepulauan yang terdiri dari berbagai macam suku dan budaya.
Begitu pula dengan bahasa, Indonesia memiliki beragam bahasa daerah yang
tersebar dari Sabang sampai Merauke. Sejak dikukuhkan bahasa Indonesia sebagai
bahasa Nasional negara Indonesia, maka di setiap komunikasi kita menggunakan
bahasa Indonesia. Bukan berarti kita sebagai bangsa Indonesia melupakan bahasa
ibu atau bahasa daerah asal kita. Keberagaman bahasa daerah yang ada di
Indonesia membuat kita membutuhkan satu bahasa sebagai pemersatu, yaitu Bahasa
Indonesia.
Sumber :
==SUMPAH
PEMUDA==
Sumpah pemuda di pelopori
oleh anak-anak Muda, dan dari anak-anak mudalah muncul suatu kegerakan yang
bisa merebut bangsa kita dari penjajah,
Sumpah Pemuda adalah bukti
otentik bahwa tanggal 28 Oktober 1928 bangsa Indonesia dilahirkan. Oleh karena
itu sudah seharusnya segenap rakyat Indonesia memperingati momentum 28 Oktober
sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia. Proses kelahiran Bangsa Indonesia ini
merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas
dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu, kondisi ketertindasan inilah
yang kemudian mendorong para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi
mengangkat harkat dan martabat hidup orang Indonesia asli, tekad inilah yang
menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai
kemerdekaannya yaitu pada 17 Agustus
1945.
Ø Rumusan Kongres
Sumpah Pemuda versi orisinal Pertama-
-
Kami poetera dan poeteri Indonesia,
mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
-
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe
berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
-
Kami poetera dan poeteri Indonesia,
mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Ø Kongres Pemuda Indonesia.
Kemudian pada 3 Mei 1928 diadakan pertemuan lagi, dan
dilanjutkan pada 12 Agustus 1928. Pada pertemuan terakhir ini dihadiri semua
organisasi pemuda dan diputuskan untuk mengadakan Kongres pada bulan Oktober
1928, dengan susunan panitia dengan setiap jabatan dibagi kepada satu
organisasi pemuda (tidak ada organisasi yang rangkap jabatan) sebagai berikut:
Pembantu
III: R.C.I. Sendoek (Jong Celebes)
Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Waterlooplein
(sekarang Lapangan
Banteng). Dalam sambutannya, ketua PPPI Sugondo
Djojopuspito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan
dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Yamin tentang arti
dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa
memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan,
dan kemauan
Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di
Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas
masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat
bahwa anak harus mendapat pendidikan ke
bangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan
di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.
Pada rapat penutup, di gedung Indonesische Clubgebouw
di Jalan Kramat Raya 106, Sunario menjelaskan
pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan
Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan
nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri,
hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.
Sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu "Indonesia Raya" karya Wage
Rudolf Supratman yang dimainkan dengan biola saja tanpa syair, atas saran
Sugondo kepada Supratman. Lagu tersebut disambut dengan sangat meriah oleh
peserta kongres. Kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres. Oleh
para pemuda yang hadir, rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia.
Ø Peserta
Para peserta Kongres Pemuda II ini berasal dari berbagai
wakil organisasi pemuda yang ada pada waktu itu, seperti Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Batak, Jong
Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Sekar Rukun, PPPI, Pemuda
Kaum Betawi, dll. Di antara mereka hadir pula beberapa orang pemuda Tionghoa sebagai pengamat,
yaitu Oey Kay Siang, John Lauw Tjoan Hok dan Tjio Djien Kwie namun sampai saat
ini tidak diketahui latar belakang organisasi yang mengutus mereka. Sementara Kwee Thiam Hiong hadir sebagai
seorang wakil dari Jong Sumatranen Bond. Diprakarsai oleh AR Baswedan pemuda
keturunan arab di Indonesia mengadakan kongres di Semarang dan mengumandangkan Sumpah Pemuda Keturunan Arab.
Ø Makna Sumpah Pemuda
Pemuda saat ini harus
lebih menghargai apa yang sudah di cetuskan oleh para pemuda jaman dahulu,
dimana mereka selalu ingin tetap bersatu walau pun berada di banyak pulau di
Nusantara. Semangat ini harus tetap di jaga agar NKRI ini tidak mudah di pecah
belah oleh pihak luar.
Oleh karena itu pemuda
saat ini harus bisa lebih bersatu dalam menghadapi issue-isue yang memecah
belah. Dan bila setiap ada issue-isue tersebut harus bisa di rembukan dan
dibicarakan bersama untuk mencari penyelesaian, bukannya menjadi awal dari
pertengkaran. Dan makna dari Sumpah Pemuda saat ini masih hanya sebatas gaungan
masa lalu, belum menjadi budaya dan kepribadian pemuda Indonesia.
Kongres Pemuda Kedua pada 28 Oktober 1928 menyatakan
pengakuan terhadap satu tanah tumpah darah, tanah air Indonesia; satu bangsa,
bangsa Indonesia; dan menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Isi Sumpah
Pemuda menjadi tonggak dasar bangkitnya bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan. Pernyataan Sumpah Pemuda mampu membangun persatuan dalam merebut
kemerdekaan dari para penjajah
Sumber :
-id.wikipedia.org/wiki/Sumpah_Pemuda
-http://bahasa.kompasiana.com/2012/11/04/bahasa-indonesia-dalam-sumpah-pemuda-500457.htm
Selasa, 23 Juli 2013
Minggu, 21 Juli 2013
Jumat, 14 Juni 2013
Selasa, 04 Juni 2013
Sabtu, 11 Mei 2013
Kamis, 18 April 2013
Sabtu, 13 April 2013
Jumat, 05 April 2013
Jumat, 29 Maret 2013
Minggu, 17 Maret 2013
Sabtu, 26 Januari 2013
Kamis, 17 Januari 2013
Selasa, 01 Januari 2013
Langganan:
Postingan (Atom)